Tuesday, November 1, 2016

Book Review: A Lady by Midnight (Spindle Cove #3) - Tessa Dare

A Lady by Midnight (Spindle Cove, #3)
Judul:  A Lady by Midnight (Spindle Cove #3)
Pengarang: Tessa Dare
Genre: Historical Romance


A temporary engagement, a lifetime in the making . . .


After years of fending for herself, Kate Taylor found friendship and acceptance in Spindle Cove—but she never stopped yearning for love. The very last place she'd look for it is in the arms of Corporal Thorne. The militia commander is as stone cold as he is brutally handsome. But when mysterious strangers come searching for Kate, Thorne steps forward as her fiancé. He claims to have only Kate's safety in mind. So why is there smoldering passion in his kiss?

Long ago, Samuel Thorne devoted his life to guarding Kate's happiness. He wants what's best for her, and he knows it's not marriage to a man like him. To outlast their temporary engagement, he must keep his hands off her tempting body and lock her warm smiles out of his withered heart. It's the toughest battle of this hardened warrior's life . . . and the first he seems destined to lose.


Kate Taylor: Kalau aku bisa menggambarkan satu kata buat mendeskripsikan Kate, aku akan pilih.. agresif. Menurut aku Kate itu agresif. Kate adalah seorang yatim piatu yang hanya ingin tahu tentang keluarganya dan mungkin, merindukan kasih sayang. Tapi kadang sikapnya menurut aku nyebelin, soalnya terkadang kekanak-kanakan. Tapi pas udah tahu masa lalunya dia sebenarnya dan sikapnya menjelang ending, dimaafkan deh.

Samuel Thorne: Thorne ini yummy banget deh. Dia punya banyak tato yang menurut aku.. seksi. Masa lalu Thorne ini buruk banget dan nggak ada bagusnya. Untunglah dia ketemu Bram, yang sedikit demi sedikit bawa dia ke arah yang lebih baik. Tapi pas tahu pengorbanannya buat Kate, wohooo, dia jadi likeable banget. Malah aku lebih simpatik sama Thorne daripada Kate.


Kate Taylor, guru musik dari Spindle Cove adalah seorang yatim piatu yang tidak tahu siapa orangtua maupun keluarganya. Hal inilah yang membawa dia pergi kepada nona Paringham, pengasuh di sekolahnya dulu untuk menanyakan asal-usulnya. Tapi bukan mendapat jawaban, Kate malah mendapatkan hinaan dan cacian. Harinya yang makin buruk itu makin bertambah buruk saat ia tidak punya uang untuk pulang ke Spindle Cove. Namun, kebetulan yang dramatis terjadi. Saat ia tidak melihat jalan, ia ditolong oleh Corporal Thorne, kenalannya dari Spindle Cove.

Semenjak dari Spindle Cove, Kate tidak pernah cocok dengan Thorne karena pria itu dingin dan kaku. Akhirnya, Kate pun pulang dengan Thorne sampai Spindle Cove. Tapi, kejutan lain menanti. Saat Kate pulang ke Queen's Ruby, tempat tinggalnya, sudah ada empat orang keturunan bangsawan yang menunggunya dan mengatakan bahwa Kate adalah keluarga mereka yang hilang. Kate tentu terkejut dengan kabar ini, begitu juga Thorne. Akhirnya, Thorne pun mengaku dirinya sebagai tunangan Kate, yang makin membuat Kate kaget. Namun Thorne berdalih bahwa hal ini bertujuan untuk melindungi Kate.

Yang cukup bikin aku suka sama buku ini adalah Thorne. Thorne, pria yang memiliki masa lalu dan karakter buruk tapi.. hatinya baik banget. Thorne juga yummy banget, dia punya banyak tato yang menurut aku.. seksi :P. Walaupun dia seringkali menganggap dirinya nggak pantas buat Kate, tapi aku terharu sama perbuatannya untuk Kate di masa lalunya. Dan walaupun Thorne kaku, dingin, nggak bisa bilang cinta, tapi aku udah merasa kalau perbuatannya Thorne udah cukup mewakilkan sayangnya Thorne kok :D

Hot scene-nya cukup hot! Cover-nya juga cukup bagus. Oh ya, aku lama banget deh nyelsaiin buku ini. Kayaknya malas aja, ngelanjutinnya. Tapi setelah 'berusaha' melanjutin, ternyata seperti khasnya Tessa Dare, tulisannya makin mengalir dan makin banyak scene yang menghibur. Aku juga suka sama unexpected scene menjelang ending yang menurutku, smart abis buat Kate. 

Tapi lagi-lagi, aku juga sempat dilanda bosan dan terkena sindrom 'ini kok jadi begini sih?' karena yaa.. scene-nya itu udah bagus, eh tapi scene selanjutnya nyebelin. Beberapa scene kelihatan dramatis abis dan too good to be true! Aku jadi ngerasa kalau Tessa Dare jadi penulis skrip sinetron di Indonesia, sinetronnya pasti laku keras. 

Pesan dari cerita ini yang aku tangkap adalah, kalau jodoh pasti akan bertemu lagi. Alias nggak kemana. Alias sama dia aja. Mau dipisahin jarak atau apa kek, ya kalau dah jodoh pasti sama dia juga. Sama seperti kisahnya Kate dan Thorne :D


Meski aku harus akui jarang nemu quote bagus di buku ini, tapi sekalinya aku nemu quote-nya benar-benar bagus dan menyentuh banget. Terharu waktu Thorne ngomong begini sama Kate:

"You listened when I needed it. Laughed when I needed that. You wouldn't go away, no matter how I scowled or raged. You loved me despite everything, and you made me look deep inside myself to find the strength to love you in return. I'm a different man because of you"


Dari keseluruhan, aku tetap nemuin buku ini menghibur dan mengasyikkan untuk dibaca. Jadi, 3,5 bintang aku beri buat kisah cintanya Kate si guru musik dan Thorne si penyayang Badger :D.

No comments:

Post a Comment