Sunday, October 23, 2016

Book Review: A Night to Surrender (Spindle Cove #1) - Tessa Dare

A Night to Surrender (Spindle Cove, #1)
Judul: A Night to Surrender (Spindle Cove #1)
Pengarang: Tessa Dare
Genre: Historical Romance
Tahun Terbit: 2011



Welcome to Spindle Cove, where the ladies with delicate constitutions come for the sea air, and men in their prime are... nowhere to be found. Or are they?


Spindle Cove is the destination of choice for certain types of well-bred young ladies: the painfully shy, young wives disenchanted with matrimony, and young girls too enchanted with the wrong men; it is a haven for those who live there. 

Victor Bramwell, the new Earl of Rycliff, knows he doesn't belong here. So far as he can tell, there's nothing in this place but spinsters... and sheep. But he has no choice, he has orders to gather a militia. It's a simple mission, made complicated by the spirited, exquisite Susanna Finch—a woman who is determined to save her personal utopia from the invasion of Bram's makeshift army. 

Susanna has no use for aggravating men; Bram has sworn off interfering women. The scene is set for an epic battle... but who can be named the winner when both have so much to lose?


Susanna Finch: Susanna Finch adalah seorang wanita lajang berusia 20-an yang tinggal bersama ayahnya, Sir Lewis Finch di Summerfield, Spindle Cove. Susanna Finch sendiri wanita pertama mengelola Spindle Cove dan menjadikannya tempat bagi perempuan-perempuan untuk menenangkan diri. Sebenarnya suka sama Susanna, soalnya dia baik, friendly banget, keren (bisa menggunakan senjata!) dan walau ada sisi keras kepalanya, tapi juga dia punya ketakutan tersendiri. Walau kadang nyebelin karena aku merasa dia agak egois terhadap Bram, tapi sepertinya dia cute aja gitu, di buku ini. 

Victor Bramwell: Officer yang terpaksa datang ke Spindle Cove untuk menemui Sir Lewis, supaya bisa mendapatkan tugas perang kembali. Bram pria yang ambisius, tegas, bertanggung jawab, tapi dia juga keras kepala. Punya masalah dengan kakinya yang sempat tertembak di medan perang, dan sedikit nggak bisa menerima kenyataan. Tapi, Bram termasuk hero yang oke, kok!


Selamat datang di Spindle Cove! Sebuah tempat dimana para wanita-wanita Inggris dapat menenangkan diri. Spindle Cove terletak di pinggir laut, sehingga wanita-wanita ini dapat relaks dengan udara pantai dari masalah di perkotaan sana. Spindle Cove pertama kali dikelola oleh Susanna, yang menjadi heroine di buku seri pertama ini.

Awalnya diceritakan bahwa Susanna sedang menawarkan ketenangan Spindle Cove pada keluarga Highwood, yang tiba-tiba ia mendengar keributan yang sangat jarang banget terjadi. Ngakak banget disini karena Susanna seakan bilang, di Spindle Cove itu nggak ada lah macam pria seperti pahlawan perang yang ambisius dan bangsawan yang bermasalah dengan hutang. Eh justru malah pria-pria itu yang datang. Haha!

Victor Bramwell adalah seorang officer yang ingin menemui Sir Lewis, ayah Susanna karena ingin mendapatkan surat rekomendasi ke medan perang. Tapi alih-alih kembali, ia malah mendapatkan gelar Earl of Rycliff, dan mendapat tugas membuat latihan militer di Spindle Cove. Katanya sih supaya melindungi Spindle Cove kalau ada keadaan darurat. Padahal Spindle Cove apa bahayanya sih? Orang isinya kebanyakan wanita, dan juga justru wanita-wanita itu datang kesini karena ketenangannya. Tapi Bram tentu aja menjalankan dengan serius tugasnya XD 

Mendengar hal ini, Susanna tentu aja kesal. Spindle Cove yang selama ini dibangun sama dia tiba-tiba diberantakin sama Bram. Spindle Cove yang tadinya teratur sama jadwal hariannya bagi wanita-wanita yang lagi berlibur disana, tiba-tiba rusuh karena ketampanan Bram dan komplotannya. Tapi seiring tingginya intensitas bertemu dengan Bram, tentu aja makin lama makin ketertarikan antara mereka berdua makin tinggi and, you know lah what's the next.

Cukup suka, sama seri pertama ini! Awalnya aku baca udah lama banget, tapi entah kenapa malas banget ngelanjutinnya karena awalnya bikin bosan. Eh tapi setelah lama kelamaan diikuti, asyik juga! Suka karena banyak adegan humorous yang menghibur, seperti tentang Dinner. Ah Dinner, kamu domba yang beruntung banget sih XD. Lalu suka sama salah satu perilaku Bram yang ngasih 'kode' ke Susanna. Meleleh abis disitu. Suka juga sama sikap Bram yang terkadang posesif ingin memiliki Susanna. Banyak juga adegan-adegan yang nggak terduga. 

Tapi lemahnya, aku pas baca buku ini keki sendiri. Soalnya Susanna sama Bram suka tarik ulur dan memperlama masalah. Susanna kesannya jadi egois dan takut sama ketakutannya sendiri. Bram juga kayak maksain kehendaknya juga. Aku sebagai pembaca bacanya tuh kayak jadi, ah gue suka nih.. kalau begini. Eh tunggu-tunggu, kok jadi begini sih? Ya gitulah pokoknya. Terus sebenarnya ada beberapa adegan yang disayangkan ada.

Adegan hot-nya cukup banyak. Cukup hot juga. Cover-nya cantik, Susanna sih digambarin punya banyak freckles. Tapi di cover nggak. Nggak apa-apalah, di imajinasi aku juga Susannanya seperti di cover, manis. 


Waktu menyelesaikan buku ini aku sempat hang-over dan baca buku ini kembali berulang-ulang. Suka sama bagaimana care-nya Susanna sama Bram dan adegan hot mereka. Jadi, 3,5 bintang dibulatkan ke 4

No comments:

Post a Comment